Laman

Sabtu, 13 Maret 2010

Organisasi Kurikulum

A. Separate – Subject Curriculum
1. Konsep dasar Separate – subject curriculum
Kurikulum ini merupakan penyajian bahan pelajaran dalam bentuk bidang studi atau mata pelajaran. Isinya ialah pengetahuan yang telah tersusun secara logis dan sistematis dari masing-masing bidang keilmuan. Antarmata merupakan unsur yang terpisah-pisah. Pada dasarnya tak ada pengaitan antarsatu mata pelajaran dengan mata pelajaran lain.
Pengorganisasian Separate – subject curriculum benar-benar disusun berdasarkan orientasi pada mata pelajaran. Kurikulum bentuk terpisah ini sangat menekankan pada pembentukan intelektual dan kurang mengutamakan pembentukan kepribadian anak secara keseluruhan.
Hal lain yang penting dalam pengorganisasian kurikulum ialah pengurutan bahan pelajara. Pengurutan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga benar-benar terjaga kesinambungan bahan. Harus diperhatikan masalah keterulangan dan keterlewatan bahan pelajaran yang sudah dipelajari siswa dikelas sebelumnya.
Penyusunan kurikulum jenis ini disusun oleh tim. Tim ini terdiri atas tokoh dan ahli pendidikan serta para ahli dalam disiplin keilmuan tertentu. Kurikulum ini memang sudah ditetapkan pengalaman-pengalaman apa saja yang akan ditempuh siswa dalam belajar. Biasanya pelajaran serta bukunya telah disiapkan sebelumnya.
2. Kelebihan Separate – subject curriculum
Model Separate – subject curriculum ini memiliki kelebihan yaitu :
1. Bahan pelajaran tersajikan secara logis dan sistematis.
2. Organisasi kurikulum sederhana serta mudah direncanakan dan dilaksanakan.
3. Kurikulum mudah dinilai.
4. Memudahkan guru sebagai pelaksana kurikulum.
5. Kurikulum ini juga dipakai di perguruan tinggi.
6. Kurikulum ini mudah diubah.

3. Kelemahan Separate – subject curriculum
Separate – subject curriculum juga memiliki sejumlah kekurangan yaitu :
1. Mata pelajaran terpisah-pisah.
2. Kurang memperhatikan masalah kehidupan sehari-hari.
3. Cenderung statis dan ketinggalan zaman.
4. Tujuan kurikulum sangat terbatas.

B. Correlated-Subject Curriculum
1. Konsep dasar Correlated Subject Curriculum
Correlated Subject Curriculum dikembangkan dengan semangat menata/mengelola keterhubungan antarberbagai mata pelajaran. Antar fenomena kenyataan kehidupan saling terkait maka tidak mungkin jika kita membicarakan satu mata pelajaran tanpa menyinggung sama sekali mata pelajaran yang lain. Untuk itulah diperlukan suatu bentuk kurikulum yang mampu memberikan pengalaman belajar antara mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya.
Adanya upaya menata keterhubungan antar mata pelajaran inilah yang kemudian melahirkan bentuk kurikulum yang dikenal dengan Correlated Subject. Didalam Correlated Subject ini kita tidak harus memaksakan adanya hubungan antarmata pelajaran.
Upaya untuk menghubungkan antarmata pelajaran dapat dilakukan berbagai cara yaitu :
1. Menghubungkan secara insidental
Pengaitan antarmata pelajaran terjadi karena kasus kebetulan. Misalnya dua orang guru atau lebih menemukan adanya bahan pelajaran yang dapat dihubungkan.
2. Menghubungkan secara lebih erat dan terencana
Pengaitan antarmata pelajaran disebabakan adanya suatu pokok bahasan yang dapat dibahas diberbagai mata pelajaran, misalnya, masalah etika, moral dan kependudukan dapat dibicarakan pada mata pelajaran Pkn, Bahasa Indonesia, IPS, dan Agama dan dilakukan secara terencana, bukan hanya kebetulan.
3. Menghubungkan beberapa mata pelajaran dengan menghilangkan batas yang ada
Penggabungan mata pelajaran ini lazim disebut broad-fields, yang sebenarnya berarti suatu kesatuan yang tidak terbagi dalam bagian-bagian, namun pada
kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa penggabungan itu masih sebatas pada kumpulan bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang bahan/materi pelajarannya dikurangi. Oleh karenanya, hal tersebut sebenarnya masih bersifat subject centered (berorientasi pada mata pelajaran), hanya saja telah dimodifikasi dari bentuknya yang tradisional.
2. Kelebihan Corelated Curriculum
Kelebihan kurikulum ini adalah :
1. Mendukung keutuhan pengetahuan dan pengalaman belajar murid.
2. Memungkinkan penerapan hasil belajar yang lebih fungsional
3. Meningkatkan minat belajar siswa
3. Kekurangan Corelated Curriculum
Kekurangan kurikulum ini yaitu :
1. Kurikulum masih bersifat subject centered
2. Kurang memberikan pengetahuan yang sistematis dan mendalam.
3. Menuntut pendekatan interdisipliner

C. Integrated Curriculum
1. Konsep Dasar Integrated Curriculum
Ciri dari kurikulum ini adalah tiadanya batas atau sekat dalam mata pelajaran. Semua mata pelajaran dilebur menjadi satu dalam bentuk unit. Oleh karena itu, kurikulum ini disebut juga kurikulum unit. Integrated Curriculum tidak sekedar berupa keterpaduan bentuk yang melebur berbagai mata pelajaran, melainkan juga aspek tujuan yang akan dicapai dalam belajar.
Melalui keterpaduan ini diharapkan pula dapat terbentuk keutuhan kepribadian anak didik yang sesuai dengan lingkungan masyarakat sehingga sekolah harus benar-benar mengajarkan sesuai dengan situasi, masalah, dan kebutuhan kehidupan di masyarakat. Adapun pemilihan masalah, terdapat dua pendapat yang saling bertentangan yaitu pendapat yang mengutamakan kepentingan masyrakat dan pendapat yang mengutamakan minat dan kebutuhan anak didik. Hal tersebut bukan hambatan, kita masih dapat mengambil jalan tengah yaitu dengan memilih yang masalah yang sesuai dengan minat dan bakat anak namun masalah tersebut memperhatikan kebutuhan sosialnya.
Integrated Curriculum memilki karakteristik, yaitu:
1. Merupakan kesatuan utuh bahan pelajaran.
2. Unit disusun berdasarkan kebutuhan anak didik, yang bersifat pribadi maupn sosial.
3. Dalam unit, anak dihadapkan pada berbagai situasi yang mengandung permasalahan yang berhubungan dengan kebutuhan sehari-hari yang dikaitkan dengan pelajaran di sekolah.
4. Unit mempergunakan dorongan-dorongan sewajarnya pada diri anak dengan melandaskan pada teori-teori belajar.
5. Pelaksanaan unit biasanya memerlukan waktu yang lebih lama dari pada model pelajaran biasa.
2. Kelebihan Integrated Curriculum
1. Segala hal yang dipelajari dalam unit bertalian erat satu sama lain, bukan sekedar fakta-fakta terpisah.
2. Sesuai dengan teori baru yang mendasarkan pada pengalaman.
3. Memungkinkan hubungan yang lebih erat antara sekolah dan masyarakat.
3. Kelemahan Integrated Curriculum
1. Tidak mempunyai organisasi yang logis dan sitematis.
2. Para guru umumnya tidak disiapkan untuk menjalankan kurikulumdalam bentuk unit.
3. Pelaksanaan kurikulum unit sangat memerlukan waktu, peralatan, sarana, dan prasarana yang cukup.
4. Tidak memiliki standar hasil belajar yang jelas, sehingga sulit mengukur kemampuan anak secara nasional.


Di SD Semarapura Kauh-Klungkung, mata pelajaran yang didapat sama dengan sekolah dasar yang lain. Berdasarkan organisasi kurikulum, mata pelajaran tersebut dapat di kelompokkan menjadi sebagai berikut:
• Mata pelajaran Agama, PKn, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, Matematika, Olah raga merupakan Separate Subject Curriculum.
• Mata pelajaran IPA dan IPS merupakan Correlated Subjec Curriculum.
• Mata Pelajaran Seni Budaya, dan Keterampilan (menyanyi, menari, melukis) dan Budi Pekerti merupakan Integrated Subject Curriculum.

Di SMP Negeri 2 Semarapura, mata pelajaran yang didapat sama dengan sekolah-sekolah menengah pertama yang lain. Berdasarkan organisasi kurikulum, mata pelajaran tersebut dapat di kelompokkan menjadi sebagai berikut:
• Mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Bali, Agama, Bimbingan Konseling, PKn, Matematika, Teknologi Informatika, Pengembangan Diri merupakan Separate Subject Curriculum.
• Mata pelajaran IPA, dan IPS merupakan Correlated Subjec Curriculum.
• Mata pelajaran Pendidikan jasmasi dan kesehatan, Budi Pekerti merupakan Integrated Subject Curriculum.

Di SMA Negeri 1 Semarapura, mata pelajaran yang didapat sama dengan sekolah-sekolah menengah atas yang lain. Berdasarkan organisasi kurikulum, mata pelajaran tersebut dapat di kelompokkan menjadi sebagai berikut:
• Mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Bali, Biologi, Fisika, Kimia, Sejarah, Ekonomi, Geografi, Sosiologi, Agama, PKn, Matematika, Teknologi Informatika, merupakan Separate Subject Curriculum.
• Mata pelajaran Pendidikan jasmasi dan kesehatan dan Budi Pekerti merupakan Integrated Subject Curriculum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar